Blog Pak Asmuri,S.Pd


Makanan Khas Kabupaten Merangin

PINDANG SERANI 

Pindang serani adalah masakan khas Merangin yang dimakan sebagai lauk nasi. Masakan pindang serani ini identik dengan masakan ikan berbuah atau masakan asam pedas dari berbagai daerah di Indonesia. Bedanya barangkali terletak pada bahan utama yaitu ikannya. Di daerah lain tentu saja akan memakai ikan yang terdapat di daerah itu. Di Merangin biasanya yang paling umum adalah ikan patin. Selain itu bumbu dan cara meracikannya juga akan menghasilkan cita rasa yang khas yang akan membedakannya dari daerah lain. Pindang serani ini bahannya dari ikan patin. Pindang serani, bagi masyarakat biasa tidaklah menjadi menu yang rutin, kecuali mereka sering pergi menangkap ikan di sungai, dan mendapatkan ikan patin. Pindang serani sering disajikan untuk berbagai acara formal untuk menunjukkan kekhasan makanan tradisional
Bahkan makanan ini selalu menjadi salah satu pilihan mewakili Kabupaten Merangin untuk diperlombakan baik di tingkat Propinsi maupun nasional. Pindang serani juga mempunyai arti khusus menyatakan rasa hormat, apabila tamu yang datang disuguhi makanan dengan lauk pindang serani. Bahan ikan patin ini begitu bergengsi di mata masyarakat Merangin. Sama halnya dengan keberadaan ikan mas di Sumatera Utara, walaupun ikan teri harganya 2 kali lipat bahkan lebih dari ikan mas tetapi apabila disuguhkan ikan mas, maka rasa hormat akan menyelimuti orang yang menerima makanan yang dihidangkan oleh tuan rumah.

GULAI TERJUN
Masyarakat Merangin mengenal beberapa macam makanan khas yang terbuat dari daging, diantaranya adalah masakan gulai, kari, rendang dan lain-lain. Diantara makanan bentuk gulai yang sudah menjadi khas daerah Merangin, salah satunya adalah gulai terjun. Gulai terjun termasuk makanan utama sebagai lauk sehari-hari dengan bahan utama daging. Biasanya daging sapi, kerbau atau kambing. Daerah Merangin memang banyak memelihara berbagai jenis ternak, diantaranya adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, unggas (khusus suku bangsa Batin dan Penghulu) di luar itu masih ada ternak babi yang dipelihara oleh suku pendatang. Diantara beberapa jenis binatang ternak tersebut, yang populasinya menonjol adalah sapi. Biasanya sapi dipelihara oleh orang Merangin sebagai usaha sampingan dalam kehidupan ekonomi rumah tangga, karena harganya yang tinggi. Selain itu binatang ini sudah dipelihara oleh masyarakat.
Kabupaten Meragin secara terus-menerus sehingga telah mentradisi dalam kehidupan mereka. Walaupun populasi sapi jauh lebih besar, tetapi yang paling sering disembelih oleh masyarakat Kabupaten Merangin adalah kambing, karena tidak terlalu besar dan harganya jauh lebih murah atau karena relatif terjangkau oleh masyarakat khususnya untuk pesta-pesta kecil, baik yang berhubungan dengan kemayarakatan ataupun keagamaan. Sedangkan sapi dapat dibeli di pasar setiap hari dalam bentuk daging kiloan. Sapi disembelih, apabila diperlukan untuk pesta-pesta besar seperti pesta kawin dimana orang yang mengadakan pesta dari kelas yang berada. Selain itu, sapi sering disembelih pada waktu hari besar keagamaan terutama Idulfitri, Maulud Nabi atau Hari Raya Idul Adha. Gulai terjun adalah makanan yang terbuat dari daging yang digulai seperti biasa, tetapi santannya tidak kental (encer). Bahannya adalah daging, umbut kelapa dan santan. Daging dicincang kecil-kecil tanpa membuang tulangnya, lalu disiapkan bumbu gulai seperti, cabe, kelapa, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, daun kunyit, serai, garam dan ketumbar. Bahan-bahan yang digiling adalah cabe, jahe, kunyit, bawang merah dan bawang putih serta ketumbar. Masakan ini dihidangkan pada acara perkawinan, sunatan (khitanan) dan hampir (selalu) ada pada sebagian besar acara adat diadakan. Pada masa dulu biasanya dihidangkan pada saat kenduri/yasinan. 



GULAI IKAN SEMAH
Gulai ikan barangkali sudah menjadi masakan umum yang ada di Jambi. Namun ibarat kata pepatah, lain lubuk lain ikan, lain kampung lain pula gulainya. Keragaman jenis ikan, cara pengolahan dan bumbuyang digunakan membuat kuliner ini menjadi beraneka ragam. Bicara soal ikan, Kabupaten Merangin masih memiliki hasil sungai yang memukau. Kabupaten Merangin memiliki beberapa sungai dengan arus yang deras dan menjadi habitat ideal bagi  ikan semah. Sungai yang lebar dan dalam disini juga menjadi habitat favorit ikan tapa yang beratnya bisa menjadi puluhan bahkan ratusan kilogram.



GULAI TEKUYUNG
Tekuyung, mungkin buat sebagian orang masih belum banyak mengenal jenis hewan satu ini. atau mengenal bentuknya tapi dengan nama yang berbeda. Di Kabupaten merangin banyak dijumpai di sungai, biasanya tekuyung menempel di bebatuan. Gulai tekuyung ini biasanya dicampur dengan sayur pakis dan rimbang. Cara makannya pun tak kalah unik. Untuk mengeluarkan daging tekuyung dari cangkangnya harus
disedot, dan jangan berharap hanya dengan disedot pelan dan satu kali sedot daging tekuyung akan keluar dari cangkangnya harus dengan tarikan yang kuat (>‿◠)✌. Tapi hati-hati saat menyedot kuat daging tekuyung ini, karena kuah gulai ini pedas, bisa - bisa kuah dalam cangkang yang tersedot dan masuk ke hidung. "Alamak, alangkah saronyo" kalau kata orang daerah sini bilang, yang artinya betapa sengsaranya kalau hal itu sampai terjadi.
Menurut penduduk daerah sini, gulai tekuyung ini sengaja dibuat pedas karena jika tidak pedas maka rasa amis tekuyung akan sangat terasa dan gulai menjadi tidak enak. Namun walau pedas, lidah tidak akan bisa berbohong kalau gulai tengkuyung dari Kabupaten Merangin ini memang sangat enak.Bila singgah atau datang ke Kabupaten Merangin, jangan lewatkan kesempatan mencicipi atau makan dengan gulai tekuyung ini. Dijamin enak dan nambah dibuatnya.

TEMPOYAK
Tempoyak asam durian, digulai jo ikan baung 
Tempoyak hasil fermentasi dari durian, digulai sama ikan baung
Dipagetup jo lalap jering mudo
Ditambah lalapan jengkol muda 
Yo nian sero makan idak lah tekiro
Sangat nikmat, makan pun tak terkira
Kiranya begitu bait dalam lirik dari lagu daerah jambi yang menggambarkan betapa nikmatnya makan dengan lauk tempoyak. Bagi penggemar durian maka tak asing lagi dengan tempoyak. Tempoyak merupakan hasil dari fermentasi buah durian. Selain dapat dinikmati langsung saat matang, buah durian pun dapat dijadikan lauk setelah di fermentasi. Karena hasil fermentasi maka tempoyak memiliki rasa yang asam. Tapi disitu letak nikmatnya bersantap dengan lauk tempoyak.
Di daerah merangin tempoyak dapat dijumpai di beberapa

GELAMAI
Siapa yang tak kenal dengan gelamai, atu mungkin beberapa daerah menyebutnya dodol. Ciri khas warna dan bentuknya membuat gelamai mudah untuk dikenal dan diingat. Gelamai, makanan yang berbahan utama santan kelapa, tepung ketan dan gula merah sekarang telah banyak variasi rasanya. Sehingga saat memakan gelamai bukan hanya rasa dari gula merah saja yang akan kita rasakan tetapi sensasi rasa yang berbeda. Contohnya saja gelamai rasa durian. Selain dijadikan tempoyak, daging buah durian juga dicampur menjadi pilihan rasa dalam gelamai. Tertarik untuk mencoba variasi rasa dari gelamai ? Bila anda berkunjung atau sekedar singgah di Kabupaten Merangin, disini terdapat 2 (dua) tempat produksi gelamai yang terkenal. Gelamai Perentak dan Gelamai Yunani (Pulau Rengas).




- See more at: http://klikmerangin.blogspot.co.id/2015/06/makanan-khas-kabupaten-merangin.html#sthash.tWGLpwwh.dpuf

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan Komentar anda di sini sebagai tanda anda telah mampir
terima kasih atas Kunjungannya
Salam Pertemanan dari Asmuri ,S.Pd

Kumpulan Poto





































































































Materi Penting Untuk Guru